PENGARUH COVID-19 DALAM INTERAKSI SOSIAL
COVID-19 merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh jenis coronavirus 2 (sars- cov- 2). Penyakit ini dapat menular dengan cepat dan dapat menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru, hingga bisa menyebabkan kematian. Sejak ditemukannya pertama kali di kota Wuhan, China, virus ini sudah memakan banyak korban. Hingga kini total kematian akibat sars- cov- 2 dikutip dari wikipedia pada tanggal 25 september 2020, pukul 21:36 mencapai 984 ribu. Di Indonesia sendiri kematian akibat COVID-19 saat ini sudah mencapai 10.218.
Berbagai
cara sudah dilakukan agar penyebaran coronavirus 2 menurun contohnya dengan
mengurangi interaksi sosial. Menurut Soerjono Soekanto , mengutip dari Gillin
dan Gillin dalam Cultural Sociolog y (1954: 489), menegaskan bahwa interaksi
sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan
antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara
orang perorang dan kelompok manusia.
Akibat
dari pengurangan interaksi sosial, syarat-syarat terjadinya interaksi sosialpun
sedikit dibatasi, sebagaimana berikut
1. KONTAK SOSIAL
Kontak sosial berasal dari bahasa Latin con
atau cum yang berarti bersama-sama atau tango yang berarti ‘bersama-sama
menyentuh’. Misalnya, pada saat berbicara yang mengandung pertukaran informasi
atau pendapat, yang tentu saja akan memengaruhi pengetahuan atau cara pandang.
Adanya social distancing akibat
penularan cepat COVID-19, pemerintah henghimbau agar masyarakat mengurangi
kontak sosial secara langsung. Contohnya, kini hampir seluruh sekolah dan
perguruan tinggi di Indonesia menghentikan kegiatan belajar mengajar secara
tatap muka dan melakukannya secara daring atau online class. Akibat dari pembelajaran daring tersebut banyak
pelajar Indonesia yang merasa tak nyaman dengan keadaan tersebut dan bosan
dirumah ingin bertemu dengan teman-temannya.
2. KOMUNIKASI
Menurut Dedy Mulyana, komunikasi berasal dari kata bahasa Latin communis yang berarti ‘sama’. Kata komunikasi juga mirip dengan kata komunitas (community), yang juga menekankan kesamaan atau kebersamaan. Inti proses komunikasi adalah adanya pesan yang disampaikan, media apa yang digunakan, dan bagaimana pesan diterima oleh penerima pesan. Disaat pandemi ini mempengaruhi perubahan komunikasi sosial dalam suatu kelompok atau masyarakat. Sama halnya dengan pembelajaran yang awalnya tatap muka menjadi daring, membuat komunikasi antara guru dan pelajar kurang kondusif, proses komunikasi tersebut bisa terhambat karena jaringan yang tidak stabil atau kurang fokusnya pelajar dalam mengikuti proses pembelajaran daring tersebut.
Dalam hal ini pelajar serta seluruh masyarakat dihimbau bersabar serta selalu mematuhi protocol-protokol yang dianjurkan masyarakat. Seperti menjaga jarak minimal dua meter, selalu menggunakan masker dan mencuci tangan setiap melakukan kontak fisik dengan benda mati. Tak lupa selalu menjaga kesehatan tubuh dengan berolahraga dan mengonsumsi sayuran atau vitamin yang dianjurkan. Dengan penuh harapan, semoga bumi kita Indonesia selalu diberi kesehatan dan kekuatan dalam menghadapi situasi apapun. Semoga sehat selalu ya.
nama : rosita permatahati
nim : 20310410075
artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas Sosiologi, Prodi PSikologi, Universitas proklamasi 45 Yogyakarta.
dosen pengampu : Amin Nurohmah, S.Pd., M.Sc.
Komentar
Posting Komentar